TARIAN DIALOG SENJA
Senja di dua mata arah bercerita tentang satu hati, rayu !
“Pautan rayu adakah kau tahu jika aku takut kau terjatuh, sangat takut
ketika suara ini mengalun.”
Suaramu tak mengeluarkan kerikir batu kan? Apalagi oli yang mengalir.
Sudahlah aku takkan jatuh
“Ragamu memang tidak sayang, tapi hatimu bakal jatuh.”
Maka semburat senja semakin memerah ketika rona pipimu merubah ranum
langsatmu, kian memerah.
“Tahukah dirimu jika kaki kaki hujan itu lebih tajam dari pedang, maka
seperti itulah hadirmu ketika menyapa hati.”
Pernahkah kumenyakitimu.
Hingga bahagia mekar di ambang gumammu bahkan di tepi
corak senyummu?
” Tahukah dirimu apa yang kurasa ketika itu, sakit teramat sakit, tapi ???
Indah bukan alang alang. “
Rindu hanya buat tarian yg mengendap pada bayang bayang, menukar sebungkus
bahagia dengan senyum tangis semata. Aih, hadirku sudah memasuki hatimu kah?
” duhai perlukah aku kata, lihatlah di sudut senja maka pelangi sudah
biaskan semua jawabmu itu.”
Maka menyatulah dua arah dalam satu hati, seperti menyatunya surya dengan
samudra,
dan tahukah kalian wahai camar kalau senja ini indah, maka usahlah cemburu
!
-------------------------------------------
Yang Menggoreskan Pena Ini
Gusla Mulyani
Tarian Dialog Senja
Komentar
Posting Komentar