UNTUK BEKAL LANGKAH KITA


Si Anak zaman berbaring terlentang dengan nafas yang terengah hebat....
dengan bertelanjang dada dipermainkan angin yang seronok, tak ubahnya si bengal yang mematuk-matuk cangkangnya sendiri....

Si anak zaman tersenyum setengah menangis... perih sembilu....
menyaksikan rambutnya ikal menggantung..
di ikatkan pada pohon cemara yang sudah tua mengeras.
Di atas,,langit tak ubahnya kain hitam.. 
terhampar lusuh..
dan dunia menari terhuyung-huyung...setengah mabuk.

SI anak zaman terbahak dengan nada yang tak beraturan....
terlihat giginya yang menguning.. dua buah gigi mungkin sudah di gigit ulat,
hehehe... jenakanya engkau, si anak zaman.

Sudah lama si anak zaman tak menari di batas alang-alang..
memainkan pasir dengan lembut..
dan bercengkerama dengan si angin laut...

Biarlah kusimpan naskah ini..
sebagai bekal langkah kita..
untuk kembali berbaring di sini.. di pasir kita yang terhampar tak terhingga..
biarlah kusimpan hangat kecupan...
sebagai bekal langkah kita..
menapaki laskar yang sudah lama tak tersinggahi..

untuk si anak zaman..
tetaplah berbaring...
dengan tangan terkepal kuat ke atas..
yakin usaha sampai.....................
-----------------------------------------
Yang Menggoreskan Pena Ini

Gusla Mulyani, Untukmu Si Anak Zaman

Untuk Bekal Langkah Kita

Komentar

Postingan Populer