Sejarah Filsafat
Masa Yunani
Yunani terletak di Asia Kecil. Kebiasaan
mereka hidup sebagai nelayan mewarnai kepercayaan yang dianutnya, yaitu
kekuatan. Hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta bersifat formalitas.
Artinya, kedudukan Tuhan terpisah dengan kehidupan manusia. Kepercayaan, yang
bersifat formalitas ini ditentang oleh Homerus dengan dua buah karyanya yang
terkenal; yaitu Ilias dan Odyseus; memuat nilai-nilai yang tinggi
dan bersifat edukatif.
Ahli pikir pertama kali yang muncul adalah
Thales (+ 625 – 545 SM) yang berhasil mengembangkan geometri dan
matematika; Liokippos dan Democritos mengembangkan teori materi; Hipocrates
mengembangkan ilmu kedokteran, Euclid mengembangkan geometri deduktif; Socrates
mengembangkan teori tentang moral; Plato mengembangkan teori tentang ide;
Aristoteles mengembangkan teori yang menyangkut dunia dan benda dan berhasil
mengumpulkan data 500 jenis binatang (ilmu biologi). Suatu keberhasilan yang
luar biasa dari Aristoteles adalah menemukan sistem pengaturan pemikiran
(logika formal) yang sampai sekarang masih dkenal.
1. Masa Abad Pertengahan
Masa ini
diawali dengan lahirnya filsafat eropa. Pemikiran filsafat abad pertengahan
didominasi oleh agama. Maka dirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran
gramatika, dialektika, geometri, aritmatika, astronomi, dan musik. Pada abad ke
6 M.
Di kalangan
para ahli pikir islam (periode filsafat Skolastik islam) muncul : Al-Kindi,
Al-Farabi, Al-Gazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd. Periode Skolastik
islam ini berlangsung tahun 850-1200.
Mereka
mengadakan perpaduan dan sinkretisme antara agama dan filsafat. Kemudian pikiran-pikiran
ini masuk ke Eropa yang merupakan sumbangan islam yang paling besar. Peralihan
dari abad pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai
masa peralihan (masa transisi), yaitu munculnya Renaissance dan
Humanisme yang berlangsung pada abad 15-16.
2. Masa Abad Modern
Pada masa abad
modern ini berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandanan
kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran
filsafatnya mendasarkan pada akal fikir dan pengalaman.
Rene Descartes
(1596-1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil memadukan antara metode
ilmu alam dengan ilmu pasti ke dalam pemikiran filsafat.
Pada abad
ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan.
Tokoh-tokohnya antara lain Geoge Berkeley (1685-1753), David Hume (1711-1776),
Rousseau (1722-1778).
Di Jerman
muncul Chirstian Wolft (1679 – 1754) dan Immanuel Kant (1754 – 1804), yang
mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna.
Abad ke-19,
perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Ada filsafat Amerika, filsafat
Prancis, filsafat Inggris, filsafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah : Hegel
(1770-1831), Karl Marx (1818-1883), August Comte (1798-1857), JS. Mill
(1806-1873), John Dewey (1858-1952).
3. Masa Abad Dewasa Ini (Filsafat Abad ke-20)
Filsafat Dewasa
Ini atau Filsafat Abad Ke-20 juga disebut Filsafat Kontemporer. Ciri khas
pemikiran filsafat ini adalah desentralisasi manusia.
Dalam bidang
bahasa terdapat pokok-pokok masalah, yaitu arti kata-kata dan arti
pernyataan-pernyataan. Maka, timbullah filsafat analitika, yang di dalamnya
membahas tentang cara mengatur pemakaian kata-kata / istilah-istilah karena
baha sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebutnya
sebagai logosentris.
Para paruh
pertama abad ke-20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan, seperti Neo-Thomisme,
Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme,
Neo-Vitalisme, Spiritualisme, Neo-Positivisme. Pada Awal belahan akhir abad ke-20 muncul
aliran-aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak pemikiran dewasa
ini, seperti filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi, Strukturalisme, Kritika
Sosial.
Komentar
Posting Komentar