PAK TUAKU SAYANG, TENGAH MENGGAGAS SEJARAH

Di sudut Botolempangan itu..
si pak tua dengan kemeja lusuhnya.. menatap lurus sembari menggulum cerutu..

Katanya...

"Jangan hadiahi aku kain yang bermeter-meter..
untuk ku jadikan baju,, lalu kukenakan di pengguntingan pita nanti!

Aku sudah cukup senang dengan kemeja lusuh ini..
meski lubang di ketiaknya semakin melebar..dan beberapa bekas jahitan seperti tersulam rapi disini..
stidaknya ia sudah menjadi saksi sejarah hingga sekian periode.

Lihatlah wajahku,sayang..
semakin mengkerut,, bgitu jua bening mataku yang pernah mengkristal..
lalu mereka lempari hingga retak.

Aku sudah semakin tua,,sayangku..
pinjami aku gadis perawan yang kau gandeng dengan mesra di anjungan malam itu.
kan kujahitkan ia.. jilbab abu-abu menutupi bulu lebat dikepalanya.. oleh kain yang kau hadiahi padaku.
karna aku tdak butuh baju baru...

Ijinkan kukecup rekah bibirnya.. sebegitu aku merindukan ciuman pertama dikala muda ku dulu.
ijinkan ku genggam lentik jemarinya..
menyaksikan anak cucuku menggunting pita di peresmian nanti.

Aduh sayang... satu lagi lubang di kemeja usang ini.. bekas gigitan tikus di lemari tua yang kau lupa tutup selepas rapat semalam.
namun tetap kukenakan ia dengan bangga.. u/ pertemuan kita lagi setelah sekian periode terlewatkan.

"Kau masih tampan,,si Botolempangan 39... kau masih tampan seperti muda dulu!",, katamu sembari manjabat erat tanganku yang uratnya mencuat hingga sekian centi.

Si pak tua beranjak.. karna hujan telah reda.. 
waktunya menggagas sejarah..
krna smua akan nampak baru rupanya!

-----------------------------------------

Yang Menggoreskan Pena Ini

Gusla Mulyani, Untukmu Botolempangan 39

Pak Tuaku Sayang !

Komentar

Postingan Populer