BAB VII "KEMANUSIAAN DAN ILMU PENGETAHUAN"
Dari seluruh uraian yang telah di kemukakan, dapatlah
disimpulkan dengan pasti bahwa inti dari pada kemanusiaan yang suci adalah Iman
dan kerja kemanusiaan atau Amal Saleh (95:6).
Iman dalam pengertian kepercayaan akan adanya kebenaran
mutlak yaitu Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadikanya satu-satunya tujuan hidup
dan tempat pengabdian diri yang terakhir dan mutlak. Sikap itu menimbulkan
kecintaan tak terbatas pada kebenaran, kesucian dan kebaikan yang menyatakan
dirinya dalam sikap pri kemanusiaan. Sikap pri kemanusiaan menghasilkan amal
saleh, artinya amal yang bersesuaian dengan dan meningkatkan kemanusiaan.
Sebaik-baiknya manusia ialah yang berguna untuk sesamanya. Tapi bagaimana hal
itu harus dilakukan manusia?.
Sebagaimana setiap perjalanan kearah suatu tujuan ialah
gerakan kedepan demikian pula perjalanan ummat manusia atau sejarah adalah
gerakan maju kedepan. Maka semua nilai dalam kehidupan relatif adanya berlaku
untuk suatu tempat dan suatu waktu tertentu. Demikianlah segala sesuatu
berubah, kecuali tujuan akhir dari segala yang ada yaitu kebenaran mutlak
(Tuhan) (28:88). Jadi semua nilai yang benar adalah bersumber atau dijabarkan
dari ketentuan-ketentuan hukum-hukum Tuhan (6:57).
Oleh karena itu manusia berikhtiar dan merdeka, ialah
yang bergerak. Gerakan itu tidak lain dari pada gerak maju kedepan (progresif).
Dia adalah dinamis, tidak statis. Dia bukanlah seorang tradisional, apalagi
reaksioner (17:36). Dia menghendaki perubahan terus menerus sejalan
dengan arah menuju kebenaran mutlak. Dia senantiasa mencarai
kebenaran-kebenaran selama perjalanan hidupnya. Kebenaran-kebenaran itu
menyatakan dirinya dan ditemukan didalam alam dari sejarah umat manusia.
Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan
menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya, sekalipun relatif namun
kebenaran-kebenaran merupakan tonggak sejarah yang mesti dilalui dalam
perjalanan sejarah menuju kebenaran mutlak. Dan keyakinan adalah kebenaran
mutlak itu sendiri pada suatu saat dapat dicapai oleh manusia, yaitu ketika
mereka telah memahami benar seluruh alam dan sejarahnya sendiri (41:53).
Jadi ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal soleh.
Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan dapat berjalan diatas
kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada kepatuhan tanpa reserve kepada
Tuhan Yang Maha Esa (35:28). Dengan iman dan kebenaran ilmu pengetahuan
manusia mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi (58:11).
Ilmu pengetahuan ialah pengertian yang dipunyai oleh
manusia secara benar tentang dunia sekitarnya dan dirinya sendiri. Hubungan
yang benar antara manusia dan alam sekelilingnya ialah hubungan dan pengarahan.
Manusia harus menguasai alam dan masyarakat guna dapat mengarahkanya kepada yang
lebih baik. Penguasaan dan kemudian pengarahan itu tidak mungkin dilaksanakan
tanpa pengetahuan tentang hukum-hukumnya agar dapat menguasai dan menggunakanya
bagi kemanusiaan. Sebab alam tersedia bagi ummat manusia bagi kepentingan
pertumbuhan kemanusiaan. Hal itu tidak dapat dilakukan kecuali mengerahkan
kemampuan intelektualitas atau rasio (45:13).
Demikian pula manusia harus memahami sejarah dengan
hukum-hukum yang tetap (3:137). Hukum sejarah yang tetap (sunatullah untuk
sejarah) yaitu garis besarnya ialah bahwa manusia akan menemui kejayaan jika
setia kepada kemanusiaan fitrinya dan menemui kehancuran jika menyimpang
daripadanya dengan menuruti hawa nafsu (91:9-10).
Tetapi cara-cara perbaikan hidup sehingga terus-menerus
maju kearah yang lebih baik sesuai dengan fitrah adalah masalah pengalaman.
Pengalaman ini harus ditarik dari masa lampau, untuk dapat mengerti masa
sekarang dan memperhitungkan masa yang akan datang (12:111). Menguasai dan
mengarahkan masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan membimbingnya
kearah kemajuan dan kebaikan.
Komentar
Posting Komentar