Teori Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Carl Gustav Jung Tokoh psikoanalisis lainnya selain Freud
adalah Carl Gustav Jung, dia adalah
pencetus ide ketaksadaran kolektif (collective unconscious). Sistem psikologinya hampir sama dengan Freud, tapi
memiliki beberapa jalan yang berbeda. Dia menyebut sistemnya 'Psikologi
analitik' (Analitical Psycology).
Perbedaan Utama pada Teori Libido.
Freud memperlihatkan libido terutama dalam konteks seksual, sedangkan
Jung memperlihatkan sex sebagai hanya salah satu bagian penggerak kekuatan dari
libido. Jung berpendapat bahwa libido sapat mengekspresikan dirinya salam cara
yang lain tergantung dari apa yang paling penting bagi individu pada suatu
saat. Jung menolak dasar teorinya sebagai seksual secara eklusif yang
memberikannya interpretasi pada kelakuan Feud yang mengekspresikan hanya pada
term seksual.
Contoh dari ini adalah selama pase pre-seksual (3-5 tahun pertama)
Jung berpendepat energi libido (libidinal energy) merupakan fungsi dari nutrisi
dan pertumbuhan, tanpa adanya pengaruh dari libido seksual seperti pada
pemikiran Freudian. Dia juga menolak Oedipal complex-nya Freud dan dia lebih
berpandangan terhadap penggabungan antara perasaan seksual dengan tendensi
pertahanan hidup daripada konsep Freud tentang ketergantungan (misalnya:
makanan, kelangsungan hidup) anak yang diperlihatkan pada ibunya. Jung
berpendapat bahwa perasaan sexual merupakan faktor yang memberikan kontribusi,
tapi bukan faktor yang utama.
Pandangann Jung terhadap Pikiran (mind Menggunakan psyche untuk
merujuk pada pikiran. 3 level pikiran
1. Kesadaran (Conscious)
2. Ketidakesadaran personal (Personal Unconscious)
3. Ketidaksadaran kolektif (Collective Unconscious)
Jung percaya, terlalu banyak hal penting yang diletakan pada alam
pikiran sadar (conscious). Dia memperlihatkan ketaksadaran sebagai bagian yang
paling penting dalam alam pikiran (mind), dan membaginya kedalam dua bagian:
Ketaksadaran Personal yang dimiliki tiap individu, dan berisi
impuls-impuls, harapan, dan pengalaman personal.
Ketaksadaran Kolektif yang merupakan bagian yang paling besar pada
ketaksadaran, dan merupakan teori intriguing terpenting dari Jung. Dia
menteorisasi bahwa ada bagian pokok ketidaksadaran dari pikiran yang penuh ide
dan pengalaman yang terbangun hingga sangat kuat, dan tersembunyi dalam sektor masing-masing alam
pikiran ketidaksadaran kita yang dimulai sejak keberadaan ras manusia.
Buku Schultz "A History OF Modern Psychology"
menjelaskan teori ini seperti sekumpulan kepulauan. Pulau-pulau muncul ke
permukaan air seperti kedaran individu, dan bagian dataran yang berada dibawah
air seperti ketidaksadaran personal.
Bagian dasar yang sangat luas adalah analogi untuk ketidaksadaran
kolektif.
Empat Pola Dasar (The Four Archetypes) Jung meperkenalkan
ketaksadaran kolektif sebagai pembentuk tendensi pewarisan, yang dinamakannya
"archetypes", dan ini adalah
"pre-existing determinants of mental experience" yaitu berarti
ketaksadaran kolektif menentukan bagaimana kita berperilaku secara luas.
Acrhetypes
adalah pengalaman, menurut Jung, layaknya emosi dan gambaran
mental. Jung dalam studinya tentang kultur dan cara berfikir menemukan 4
archetypes utama yang menonjol.
Persona
Merupakan sebuah penutup menyembunyikan orang sebenarnya. Orang
menggunakan ini untuk tampil berbeda pada orang-orang tertentu dan pada situasi
sosial dimana ia menginginkan interaksi yang lebih baik. Penutupan seringkali
tidak merefleksikan kepribadian orang itu sebenernya.
Anima dan Animus
Merupakan karakteristik gender manusia. Animus berarti karakter maskulin yang ada
pada wanita, dan Anima berarti suatu karakteristik wanita (feminim) yang ada
pada pria.
Shadow
Merupakan bagian kepribadian yang seperti kepribadian hewan. Pola
dasar ini yang memberikan aspek tak bermoral (immoral) pada manusia. Jung
mengklain bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang 'jelek' maka penyebab perilaku tersebut adalah shadow personality.
Intro/Extroversion.
Teori Jung yang paling populer adalah pembagian sifat manusia
kedalam sifat introvert dan ekstrovert.
Introversion
Merupakan bagian libido yang mengatur kedalam diri (Inwards).
Dengan bagian ini individu mejadi lebih memiliki keinginan untuk berusaha,
berinstrospeksi, dan memiliki ketahanan terhadap pengaruh dari luar. pengaruh
dari luar. Kurang percaya diri ketika berhubungan dengan dunia luar dan
cenderung menjadi malu atau anti-sosial.
Extroverted
Merupakan libido yang mengatur keluar dari diri manusia, kejadian
dan situasi tertentu. Seseorang yang bertipe ini memiliki pengaruh yang sangat
kuat pada lingkungannya dan sangat
berdifat sosial, memiliki kepercayaan diri yang baik pada banyak situasi.
Jung percaya bahwa kedua sisi tersebut ada pada individu secara
luas, dan kita tidak mungkin menemukan seseorang yang yang introvert total atau
extrovert total. Faktor-faktor eksternal cenderung memiliki pengaruh yang besar
pada sisi dominan mana yang akan muncul dan seberapa besar sisi kepribadian
tersebut mendominasi seseorang. Sebagai
contoh, orang yang secara normal pemalu bisa menjadi extrovert pada situasi
ketika dia merasa benar-benar tertarik dan merasa nyaman.
Komentar
Posting Komentar