TERIAKAN DAN JERITAN TANGIS SANG ANAK JALANAN


Sang kecil yang merintih,
Sang kecil yang tak tahu apa-apa,
Sang kecil yang baru mengenal dunia,
Tertatih-tatih melangkah
Meratapi nasibnya yang tak kunjung Hidup,

Karena Mengapa?

Teriakan dan Jeritan Tangis Sang Anak Jalanan Itu Tak Sanggup Merasakan Kesakitan karena kepalanya di injak oleh si perut buncit,
Si tikus jas merah, dan harimau tak bernyali itu Kawan.


Dalam batasan pikiran, sang anak kecil ini pun bertanya kepada Tuhan,
Dengan suara yang cenderung membisik yang merupakan ketidaksanggupan
Menjalani hidup ini yang penuh dengan ambiguitas dan penindasan ;

Apakah ini yang engkau maksud dengan surga Ya Tuhan ?
Ataukah ini adalah neraka yang engkau Maksud ?
Mengapa tidak ada sedikit pun lembaian hangat dari mereka ?
mengapa tidak ada sedikit pun tetesan kasih sayang dari mereka ?
ataukah mungkin aku hanyalah binatang jalang ya Tuhan ?
sehingga mereka tak pernah memandang keberadaanku Tuhan…

Dalam sebuah renungan, IBLIS pun membisikkan telinga anak  Jalanan Tersebut dan yang dengan santainya Membisikkan ;
dunia ini bukanlah milikmu,
dunia ini bukanlah duniamu,
dunia ini hanyalah milik mereka,
dunia ini adalah dunia sang koruptor.
SEHINGGA ANAKKU, JANGANLAH HIDUP JIKALAU ENGKAU TAK MENJADI KORUPTOR..!!!Sentak kaget mendengar bisikan sang IBLIS tersebut,
Dengan gaya yang lesu,
Sang anak itupun menjawab;
Aku Bukanlah Si Tikus Jas Merah,
Aku Bukanlah Si Perut Buncit,
Aku Bukanlah Harimau Ompong,
Aku Bukanlah Sang Koruptor,
Tapi,
Aku Hanyalah Anak Jalanan,
Jika Dunia ini Bukanlah Duniaku,
Jika Dunia Ini Bukanlah Tempatku,
dan Jika ini Dunia Ini Bukanlah Rumahku,
Dimana DuniaKu Ya Tuhan?
DImana TempatKu Ya Tuhan?
Dimana Rumahku Ya Tuhan?

TUHAN JAWAB, DIMANA?




Sebuah Karya ;
Nuramin Saleh

Ketua Umum BEM Psikologi Univ.'45' Makassar

Kabid PA Koordinator Komisariat Univ.'45' Makassar

Komentar

Postingan Populer