Pengertian Memory Ingatan


Secara etimologi, memori atau memory (inggris), memoire (Prancis) adalah keberadaan tentang masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti yang lebih luas yaitu:
1.      Apa yang diingat, yang terbayang dipikiran sepanjang ingatan.
2.      Alat atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipelajari atau dipahami).
3.      Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran.
4.      Apa yang terbit dihati, seperti niat atau cita-cita.

Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu disamping ada yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai dengan ucapan dari memory. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004). Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan.

Menurut perspektif Psikologi terutama Psikologi Kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu: Menerima kesan-kesan, menyimpan, dan memproduksikan. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Ilmu Psikologi, mendefenisikan memori sebagai sebuah pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi (retrieval) oleh manusia dan organism lainnya. Pengkodean berkaitan dengan persepsi awal dan pengenalan.

Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh lainya. De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory.

Tahap-tahap Memori atau Ingatan

Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali. Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:
·        Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
·        Penyimpanan ingatan (storage).
·        Mengingat kembali(retrieval).

1.      Proses Encoding
Yaitu pengkodean terhadap apa yang dipersepsikan dengan cara mengubah menjadi symbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organism. Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organism. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.

Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
Tidak sengaja, yaitu bahwa sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya.
Sengaja, yaitu apabila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya.
Berdasarkan beberapa penelitian, ternyata ada perbedaan kemampuan pada individu yang satu dengan individu yang lain dalam memasukkan informasi yang diterimanya. Hal ini berkaitan dengan memori span ( kemampuan memori ) dari masing-masing individu.

2.      Proses Storage
Yaitu proses penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding. Proses storage ini disebut juga dengan retention yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu sesuai dengan kategorinya. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori ( sensori memori, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang ).

Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.

3.      Proses Retrieval
Yaitu proses pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat yaitu:
Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajarinya dimasa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Redintetegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau suatu cerita yang cukup kompleks.

     Jenis-jenis Memori

Proses merecall memory atau mengingat kembali sebuah informasi terkait erat dengan jenis memory atau ingatan yang akan dimunculkan kembali. Dalam ilmu psikologi, memory atau ingatan menjadi pokok bahasan. Ada beberapa tokoh yang membahas mengenai memory atau ingatan itu sendiri. Salah satunya adalah :

Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) mengajukan konsep memori yang dibedakan dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).

Etseem (dalam Ismoyo 2006) menjelaskan lebih lanjut mengenai memori sensori. Memori sensori adalah suatu sistem memori yang dirancang untuk menyimpan informasi yang diterima dari sel-sel reseptor dalam waktu yang amat pendek. Memori sensori mencatat informasi atau stimulus yang masuk melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera yaitu secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan melalui kulit.Pengertian memori jangka pendek adalah salah satu proses penyimpanan informasi yang bersifat sementara. Informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek berisi informasi yang terpilih dari memori sensori. Kapasitas memori jangka pendek. Jumlah informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan dengan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Etseem (dalam Ismoyo 2006).

Pendapat senada juga dikemukakan oleh, Yacobs (dalam Solso 1995) yang mengadakan penelitian dengan menyebutkan beberapa angka pada pendengar tanpa pola urutan tertentu, kemudian pendengar disuruh menulis kembali kata-kata tersebut, ternyata yang dapat diingat hanya tujuh angka. Dengan menggunakan tanda titik angka, kata dan lainnya menunjukkan hasil yang sama yakni memori jangka pendek terbatas hanya 7 +/- 2 unit.

Davidoff (dalam Ismoyo,2006) menjelaskan bahwa memori jangka panjang (long term memory). diartikan sebagai tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanen dibandingkan memori jangka pendek. Memori jangka panjang disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang kapasitasnya tidak terbatas. Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk mengerti apa yang terjadi sekarang. Misalnya, nama individu sendiri, rasa jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak, dan abjad a-z merupakan bahan yang tersimpan dalam penyimpanan memori jangka panjang.

          Memori sensorik
Ialah proses penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Setiap pancaindera memiliki satu memori sensorik, jadi dalam diri manusia memiliki lebih dari satu macam memori sensorik, antara lain memori sensorik audio, memori sensorik visual, dan lain sebagainya.memori sensorik juga dikatakan sebagai proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek.

*           Encoding dalam memori sensorik
Pada saat mata kita melihat sesuatu, informasi dari inra-indra itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neural dan dihantar ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses ini berlangsung sepersekian detik. Sinar yang mengenai oleh retina diterima oleh reseptor-reseptor yang ada, kemudian sinar tersebut ditransformasikan bentuknya ke dalam impuls-impuls neural dan dikirim ke otak.

*                 Storage dalam memori sensorik
Memori sensoris ternyata memiliki kapasitas penyimpanan informasi yang sangat besar, tetapi informasi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disimpan dalam memori sensoris akan mulai menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali setelah satu detik. Mekanisme semacam ini penting sekali artinya dalam hidup manusia karena hanya dengan memori seperti inilah kita bisa menaruh perhatian pada sejumlah kecil informasi yang relevan atau berguna untuk hidup kita.

Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek atau sering disebut juga dengan short term memori adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.

*           Encoding dalam memori jangka pendek
Informasi yang masuk melalui indra dan disimpan dalam memori sensoris dapat dianggap sebagai bahan mentah yang jumlahnya banyak sekali. Kemudian jumlah yang banyak itu akan diseleksi menurut beberapa cara dalam control process (proses yang mengatur laju dan mengalirnya informasi). Pertama, informasi yang masuk seperti bentuk, warna, bau, atau nada akan dirujukkan ke gudang informasi dalam memori jangka panjang kemudian pola-pola informasi itu dibanding-bandingkan dengan pola-pola yang sudah ada. Dengan demikian akan terpilih informasi yang sudah dikenal atau yang punya arti.

*           Storage dalam memori jangka pendek
Kapasitas dalam memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Memori jangka pendek dapat dibantu dengan perulangan-perulangan informasi. Tanpa perulangan seperti ini memori jangka pendek kebanyakan hanya bertahan kurang dari 20 detik.

*           Retrieval dalam memori jangka pendek
Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas. Oleh karena itu proses mengingat dalam memori jangka pendek tidak membutuhkan waktu yang lama. Ada dua cara mengingat dalam memori jangka pendek, yaitu : Parallel search, informasi yamg disimpan dalam memori ditelusuri sekaligus. Misalnya mengingat paras muka seseorang dilanjutkan dengan mengingat namanya Serial search, penelusuran informasi dilakukan pada satu kesatuan informasi(chunk) satu persatu. Mislanya apabila anda mempunyai daftar orang yang akan diundang pada acara seminar, kemudian ada yang tanya bapak Suryo sudah dicatat belum? Maka secara otomatis anda akan mengingat daftar nama orang yang akan diundang satu persatu.

Memori jangka panjang
Ialah suatu proses penyimpanan informasi yang relative permanen.
*           Encoding dalam memori jangka panjang
Untuk dapat masuk kedalam memori jangka panjang perlu dilakukan proses selanjutnya yaitu semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya : “Budi dipukul Ali sampai pingsan” Kita tidak hanya mengerti arti dari keseluruhan kata tetapi juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu maka kita melakukan semantic coding, tetapi bila kita membayangkan reaksi dari Budi atau Ali maka kita melakukan imagery coding.

*           Storage dalam memori jangka panjang
Proses encoding dalam memori jangka panjang dilakukan dengan penyaringan berdasarkan arti dari informasi itu bagi organisme, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen, selain itu kapasitas memori jangka panjang juga amat besar sehingga memungkinkan penyimpanan informasi yang luar biasa banyaknya yang diperoleh sepanjang hidup organism.

*           Retrieval dalam memori jangka panjang
Penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang sangat terorganisir. Organisasi informasi ini besar faedahnya karena kapasitas memori ini luar biasa besar. Bila diberi petunjuk (retrieval cues) maka proses mengingat itu hanya akan berlangsung beberapa detik saja. Retrieval cues juga di pengaruhi oleh internal state (kondisi internal seseorang).


     Gangguan Pada Memori

Jenis-jenis gangguan pada memory antara lain:
  v   Amnesia
Gangguan ingatan yang paling umum terjadi. Gangguan ini diduga terutama disebabkan oleh kerusakan dari sistem limbik bilateral. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa sistem limbik bukanlah tempat penyimpanan memori. Sistem limbik berperan dalam mengintegrasikan memori yang tersimpan luas di korteks serebri agar runut dan mudah dipanggil. Gangguan terjadi pada memori deklarasi, bukan pada memori prosedural.
Amnesia dapat dibagi menjadi  2 jenis, yakni:
Amnesia retrograde
Ketidakmampuan seseorang mengingat pengalaman dan kejadian yang terjadi sebelum keadaan amnesia terjadi. Keadaan amnesia ini terlihat dari seseorang lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, serta memori-memori jangka menengah. Memori jangka panjang tidak terpengaruh. Gangguan ini disebabkan oleh lesi pada hipokampus (yang juga menyebabkan amnesia anterograde), namun secara spesifik disebabkan oleh gangguan di daerah talamus. Seseorang pasien yang datang ke instalasi gawat darurat setelah mengalami kecelakaan dan mengaku lupa akan identitas dirinya sendiri hampir dipastikan bukan merupakan suatu gangguan ingatan akibat faktor-faktor neurologi. Kejadian ini disebut dengan fugue state,dan cenderung akibat trauma psikologis.

Amnesia anterograde
Jenis amnesia yang fatal karena tidak mampu mengingat, mempertahankan, dan memanggil pengetahuan baru setelah keadaan amnesia terjadi. Contoh kasus amnesia anterograde adalahketidakingatan penderita bahwa ia baru saja makan beberapa menit lalu, atau melupakan kejadian penting beberapa jam yang baru saja terjadi. Kasus yang cukup mengenaskan adalah ketika Anda bertemu dengan seorang penderita amnesia ini, lalu Anda pergi selama 5 menit dan kembali lagi, namun orang ini tidak mengenali Anda. Amnesia anterograde sebagian besar disebabkan oleh lesi pada bagian hipokampus system limbik. Hipokampus diduga merupakan pusat“reward-and-punishment”yang merupakan mekanisme penting dalam proses pembentukan memori.

  v   Dementia
Gangguan yang selain memengaruhi ingatan juga memengaruhi kemampuan berbahasa, tingkat konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah. Dementia dapat diakibatkan oleh efek penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol terhadap kinerja otak. Dementia umumnya ditandai dengan kehilangan memori jangka pendek. Demensia ada yang bersifat reversibel dan ireversibel. Meskipun dementia banyak diderita oleh orang berusia lanjut, semua orang dapat mengalami dementia.

  v   Alzheimer’s Disease
Pembahasan mengenai Alzheimer tidak dapat dilepaskan dari dementia, karena dementia cenderung diakibatkan oleh Alzheimer’s disease. Alzheimer’s Disebase diakibatkan adanya gangguan di daerah temporalmedial. Namun demikian, secara umum Alzheimer’s Disease menyebabkan atrofi jaringan saraf terutama di korteks serebri dan daerah subkorteks. 

Perbandingan otak penderita Alzheimer’s Disease (kiri) dengan otak normal (kanan)

v   Sindrom Wernicke-Korsakoff
Sindrom ini ditemukan oleh seorang fisiolog Rusia, bernama Sergei Korsakoff pada tahun 1889. Sindrom ini adalah manifestasi dari kekurangan vitamin B1 (tiamin), atau penyakit beri-beri. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan juga menyebabkan sindrom ini. Sindrom ini menyebabkan penderitanya mengalami hilang ingatan ,kesulitan menceritakan runutan kejadian, menghasilkan cerita yang sesungguhnya tidak terjadi akibat disorganisasi memori (konfabulasi), dan tidak mampu membentuk memori baru. Selain itu sindrom ini juga menyebabkan gangguan koordinasi otot (ataksia), tremor di ekstremitas bawah, dan perubahan kemampuan visual (seperti pergerakan mata yang tidak normal dan penglihatan ganda). Sindrom ini terkait erat dengan amnesia anterograde dalam hal informasi deklaratif.
Beberapa daerah yang dipengaruhi oleh Sindrom Wernicke-Korsakoff

v   Memory-Slip
Bukan merupakan gangguan ingatan secara sepenuhnya, melainkan gangguan konsentrasi dalam menyikapi hal yang sedang dikaji. Misalnya ketika anda melupakan dimana anda meletakkan kunci rumah atau kunci kendaraan. Bagian frontal otak pada seseorang yang telah berusia lanjut akan mengalami degenerasi sehingga penyimpanan memori temporer akan lebih mudah terlupakan.

Komentar

Postingan Populer